“setelah satu janji dimungkiri, lalu apa lagi yang jadi sandaran untuk satu lagi kepercayaan?”- Kay Masingan, 2013.
Pada saat ini saya sangat berharap saya adalah penulis blog yang tidak punya nama yang tidak dikenal secara peribadi oleh orang. Lalu dengan bebasnya saya tulis semua ayat dalam hati dan pada hari-hari besoknya tidak ada soalan berbunyi begini
1. ” eh, ko kenapa? lain-lain ja ko tulis di blog ko tu”
2. “ko punya kisah kah yang ko tulis di blog tu”
3. “ko frust kah? saya ada baca di blog ko macam ko frust ja”
Dan soalan yang sewaktu denganya.
Apa pun ada betulnya kata seorang kawan blogger “mungkin diam itu adalah penawarnya”
Posting Asal: tulusdarihati.com
No comments:
Post a Comment